Rabu, 24 Februari 2016

Pendidikan Itu Penting

Pendidikan Untuk Menuju Kebahagiaan

Apa artinya memiliki pendidikan yang tinggi apabila tidak mampu membahagiakan keluarga, tidak mampu mensejahterakan diri dan pada akhirnya tidak sukses. Pendidikan yang ada sekarang mau tidak mau, suka atau tidak suka harus mampu menghadirkan kebahagiaan untuk semuanya, bukan hanya guru atau pendidik, murid atau peserta didik tetapi juga tenaga kependidikannya, orangtuanya dan masyarakatnya. Baik masyarakat internal atau civitas akademikanya maupun eksternal.


Mengapa bahagia? mengapa sejahtera? mengapa sukses? Karena ketiganya menjadi harapan dan obsesi setap insan. Siapa sih yang tidak mau hidupnya bahagia, sejahtera dan sukses. Mungkin itu juga yang menjadi alasan mengapa KH. Noor Ali pahlawan nasional asli dari Bekasi yang mengubah nama kampungnya yaitu dari mulanya Ujung Malang menjadi Ujung Harapan Bahagia.
itulah pendidikan bagian dari untuk meraih kebahagiaan.

sumber inspirasi: media hari pendidikan nasional














bng16laresojokerto@gmail.com








Jumat, 21 Juni 2013

Cinta Tak Selamanya Harus Memiliki

Dibalik Semua Ini 


Panggil saja namaku Nel, ini hanya sebagian dari kisah hidupku, terkadang aku berpikir masih adakah cinta untukku dari seorang laki2 yang aku cintai dan aku sayangi, dia biasa-biasa saja, dia tidak tampan, dia tidak kaya namun aku sadar cinta tak mengenal itu semua.

Andai saja dia tahu berapa berharapnya aku ingin hidup berdampingan selamanya dengannya, menghabiskan hari2ku dengannya namun semua itu terjadi tidak seperti yang aku harapkan, cinta dan sayangku tidak seperti yang aku harapkan melainkan berakhir dengan rasa sakit yang ia tinggalkan.


Dengan berjalannya waktu aku semakin sadar bahwa dia egois dan apapun yang aku lakukan selalu salah di mata dia, awalnya aku belajar untuk mengerti dia karena aku sadar manusia tidak ada yang sempurna karena aku sadar akupun jauh dari kesempurnaan karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.


Dan rencana aku menikah dengan dia yang sudah ada didepan matapun harus kandas, padahal hubungan aku dengan dia akan menikah sudah di ketahui oleh orang tuaku, teman-temanku dan tetangga-tetanggaku, apa yang akan aku jawab ketika mereka bertanya kenapa aku tidak jadi menikah? akupun harus siap dengan cibiran orang.

Pada saat aku putus darinya aku menangis dan merasa Tuhan tidak adil, kemudian aku isi hari2ku dengan kesibukan yang positif, aku lebih dekat lagi dengan Allah yang selama ini sudah lama aku jauh darinya, disetiap shalatku tak hentinya aku meminta kepada Allah untuk diberikan kesabaran dalam menerima semuanya ini. Dan dengan pertolongan Allah lambat laun aku bisa menerima semua ini dan aku yakin Allah telah menyiapkn jodoh untukku yang mampu membimbingku di jalan Allah, dan aku sadar ini semua sudah kehendak Allah, dan kini aku bisa tersenyum kembali meskipun tanpa dia bahkan sekarang aku bisa jauh lebih baik tanpa dia, dan aku sadar cinta tak harus memiliki.

Wsb: '01


















Selasa, 28 Mei 2013

Menantimu

"Aku Bukan Dia"

Aku bukan dia.
Yang meng-agungkan cinta.
Dan mengatas namakan cinta atas dosa-dosanya.
Aku bukan dia.
Yang merelakan semua.
Dan mengatas namakan cinta atas perbuatannya.
Aku bukan dia.
Yang mengemis-ngemis.
Dengan mengatas namakan cinta atas kemauannya.
Aku bukan dia.
Bak musafir malam.
Yang berjalan dalam gelap demi sebuah cinta.
Aku bukan dia.
Yang mampu memeluk erat.
Dengan mengatas namakan cinta pada kekasihnya.


wsb, akhir des '15